Jumat, 22 April 2011

Berbagai Masalah Penulis Pemula dan Solusinya

"naaah ini juga nih tulisanku yang maw di terbitkan jadi buku tapi nda jadi-jadi,, hehhehe, begitu memang penulis pemula kayak saya hahahah"

Menulis merupakan suatu kegiatan yang menurut saya adalah yang membuat seseorang menganut paham “panas-panas tai ayam” agak jorok memang tapi memang begitulah kenyataannya, apalagi bagi seorang penulis pemula. Mereka ketika ikut suatu seminar atau bertemu dengan seseorang yang memberikan motivasi untuk menulis, rasa ingin menulisnya itu menggebu-gebu, bahkan bisa dikatakan si penulis itu punya semangat juang 45, tapi itu pas dia berada di ruangan seminar itu, setelah beberapa jam atau setelah sampai di rumah rasa ingin menulisnya itu hilang seketika bak titanic menabrak gunung es di atlantik tenggelam bersama penumpangnya. Hal inilah yang membuat saya masih bertanya-tanya faktor apakah yang membuat seorang penulis pemula itu kehilangan semangat menulisnya, tapi berdasarkan pengalaman saya yang memang masih seorang penulis pemula, ada beberapa faktor yang membuat motivasi dalam diri saya itu hilang seketika padahal ide saya untuk menulis sudah minta untuk dipindahakn ke secarik kertas tapi sya masih saja malas untuk memulai membuat suatu tulisan.
Berikut saya akan jelaskan kendala-kendala yang saya temui ketika ingin memulai untuk menulis. Suatu ketika saya punya ide untuk menulis sebuah cerpen, kemudian sayapun segera membuka laptop untuk menuliskan ide saya itu, tetapi baru beberapa kalimat yang saya buat, tiba-tiba saya merasa malas untuk melanjutkannya, bukan karena kehabisan ide tapi karena saya beranggapan “ ntar aja deh dilanjutkan toh masih banyak waktu” kemudian saya pun mengotak-atik isi laptop baik itu nonton film ataupun main game di laptop, alhasil ide yang semula menumpuk malah hilang seketika, akhirnya tulisan yang saya buat terbengkalai. Maka sebaiknya tanamkan dalam diri atau tulis di dinding kamar dengan tulisan besar “jangan menunda-nunda pekerjaan, maka kamu akan selamat” sehingga setiap tergoda untuk menunda suatu pekerjaan bisa teringat kembali janji yang telah disepakati.
Selain karena menunda-nunda waktu, seperti yang saya katakan di atas, masalah yang saya temui juga seperti, suatu ketika ide tiba-tiba muncul di kepala saya, tapi tidak segera menuangkannya kedalam bentuk tulisan, hanya membiarkannya begitu saja karena saya beranggapan kalau saya menulis itu Cuma maunya dilaptop atau computer karena bisa membuat tulisan sambil dengar musik atau ada hiburan lain yang membuat ide saya semakin berkembang, tapi setibanya di depan computer semua ide itu hilang karena terlalu lamanya saya simpan di salam otak yang mempunyai kapasitas terbatas, karena saya tipe orang yang bisa mengingat sesuatu dengan membuka catatan. Dari pengalaman ini, bisa saya ambil pelajaran kalau kemana-mana itu harus bawa catatan kecil biar setiap ide itu muncul saya bisa mencatatnya di catatan kecil itu, jadi setiba di rumah bisa di buka kembali dan bisa mengingat kembali ide yang muncul tadi walaupun sebenarnya saya sudah lupa dengan ide yang muncul tadi.
Nah, satu lagi hal yang menjdi masalah penulis pemula yaitu, sulit untuk menentukan kalimat awal ataupun ending dari sebuah tulisan, padahal ide dikepala ingin segera dituangkan, hal ini memang menjadi kendala sebagian besar penulis, maka sebaiknya menulis saja apa yang ada dikepala jangan beranggapan kalau kalimat awalnya atau endingnya itu jelas yang penting menulis saja jangan hiraukan kesalahan kita dulu, nah setelah tulisan yang kita buat selesai, baru di baca ulang dan dikoreksi apa yang kurang atau minta pendapat ke orang lain yang dipercaya dan berpengalaman. Intinya tulislah apa yang ada dikepala.
Menulis juga sebaiknya punya target, seperti dalam seminggu atau bahkan sehari harus membuat satu judul tulisan, dan memberika sanksi apabila tidak dikerjakan misalnya apabila target yang ingin dicapai tidak memenuhi, maka berikan sanksi kepada diri sendiri seperti mentraktir teman atau merelakan sebagian uang saku disumbangkan ke kotak amal. Mungkin hal itu bisa memberikan motivasi bagi kita untuk selalu menulis dan tidak berhenti untuk membuat suatu tulisan.
Perbanyak juga referensi, seperti membaca dan rajin melihat keadaan sekitar agar ide kita berkembang tidak menjurus kedalam satu permasalahan saja. Karena menulis tanpa membaca sama halnya dengan nol (m-m)=0. Selain itu jangan malu untuk memperlihatkan hasil karya tulisan ke orang lain, karena orang tidak akan tahu kalau kita ternyata punya bakat, siapa tahu orang itu bisa memotivasi kita untuk terus berkarya. Sekian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar